Di
setiap negara, kerajaan, propinsi, kabuapaten, sampai ke desa, tentunya
memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri, ini tentunya tidak
sama antara desa yang satu dengan desa yang lain. Demikian juga dengan
keberadaan desa Blawi mempunyai sejarah tersendiri yang sudah
barang tentu berbeda dengan desa-desa yang lain.
Sejarah desa Blawi telah tertulis di prasasti Trowulan I pada masa
Kerajaan Majapahit saat dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk (tahun 1358 M),
dikatakan dalam Kitab Negara Kertagama yang disusun oleh Empu Prapanca
anak dari empu Nadendra yang memegang jabatan Dharmadiaksa ringkasogaton
tahun 1365 M (tahun 1287 saka) telah berdiri pusat pengkaderan cantrik
mondok di Wonosrama Bhudasywa dipimpin oleh Suro Bastam bertempat di
Desa Balwa (Blawi Karangbinagun), Sura Bastam mempunyai dua anak yang
bernana Joko Welas dan Niwilis, pada saat pusaka kerajaan Majapahit yang
bernama tombok kigobang hilang maka putra Sura bastam ini ikut mencari
pusaka tersebut, dalam pencarian anak dari Sura bastam ini melakukan
kesalahan maka dikutuklah ananya menjadi batu yang bernama Watu blorak
yang sekarang masih ada hutan kayu putih di daerah Mojokerto. maka pada
tahun tersebut desa Blawi sudah menjadi wilayah yang ramai.
Profil lengkap desa Blawi Karangbinangun Lamongan
Desa Blawi adalah salah satu Desa yang tertua diantara desa – desa yang ada di Kabupaten Lamongan, ini terbukti pada prasasti kerajaan Majapahit, Desa Blawi masih cukup jelas tecetak didalam prasasti tersebut. Nama Blawi berasal dari kata Belawa yang bisa diartikan Kaya, Rejo / Berlimpah. oleh para pendirinya diharapkan tumbuh menjadi Desa yang kaya , kaya ilmu kaya budaya dan kaya akan pembagunan secara utuh.
Letak Desa Blawi yang berada di sebelah Barat Kota Surabaya (Propinsi Jawa Timur) sekitar 55 Km, ditempuh dengan perjalan darat selama satu jam,.maka peradaban dan cara berfikir serta kehidupan sehari- hari tak jauh berbeda dengan masyarakat kota Surabaya.
Jarak Desa Blawi dengan Kota Kabupaten Lamongan sekitar 14 Km (ke arah utara) yang bisa ditempuh dengan perjalanan darat 20 Menit, sedangkan dengan Kota kecamatan sekitar 5 Km.
Desa Blawi merupakan pintu gerbang Kecamatan karangbinangun dari arah Kota Kabupaten, terdiri dari Empat Dusun Yaitu Dusun Blawi, Dusun Pulokerto, Dusun Pencaran, dan Dusun Pupus. Desa Blawi terdiri dari 6 RW, 16 RT, 537 Rumah, dan 636 Kepala Rumah Tanggah, dengan jumlah penduduk 3.420 Jiwa.
Pupus bersal dari kata Mupus artinya tumbuh dan berkembang. Dimana orang orang Blawi tempo dulu untuk mendekati tegal dan sawahnya maka mereka mendirikan gubuk gubuk di sawah mereka, karena dirasa cocok maka para petani – petani tersebut banyak yang menetap di gubuk gumbuk mereka, dan semakin tahun semakin banyak maka lama kelamaam ,mereka mendirikan kampong sendiri yang dinamakan pupus..
Dahulu kala Toka Masyarakat dusun Pupus Senang memelihara kuda, , hingga sampai saat ini bila pada momen tertentu bunyi pelana dan ringkikan kuda tersebut masih bisa di jumpai pada dusun tersebut, yaitu tepatnya di Cetingan., tempat tersebut dulu tidak pernah di jamah oleh manusia kerena tempat tersebut jalmo moro jalmo mati, artinya barang siapa yang kesana maka akan menemui ajal, tetapi tempat tersebut sekarang sudah menjadi tambak. Dengan demikian maka masyarakat mempercayai bahwa bahwa dayang dusun pupus adalah kuda.
Dusun Pulokerto
Pulokerto adalah Desa tersendiri bukan bagian dari Desa Blawi, Karena Desa Tersebut tidak berkembang hanya di huni oleh 14 Rumah maka desa tersebut bergabubf debgab Desa Blawi dan statusnya menjadi Dusun.
Puloartoa berasal dari kata Pulo dan Arto Pula adalah telata /tempat arto adalah Uang, maka bisa di simpulkan bahwa tempat tersebut menjadi tempat uang. Dan sekarang terjawab suadah bahwa tempat tersebut adalah tempat roda perekonomian karena tempat tersebut telah berdiri pasar desa, Bank Jatim. Bank Pasar dan BKD.
Menurut sejarah bahwa orang tua tua desa Pulokerto dulu kegemarannya memelihara hewan liar, dan hewan piaraanya adalah buaya, dan ini sampai sekarang bisa di dapat pada orang dan waktu tertentu buaya ini muncul di teklata pulokerto dan buaya ini melintas di Sungai Blawi, buaya ini tidak perna jauh dengan perempatan sungai Blawi, sehingga oleh orang orang setempat dinamakan buaya Potok, artinya bahwa buaya tersebut hanya bisa berkeliaran pada satu tempat saja (diikat) maka sampai sekarang kali tersebut dinamakan Kali Patok katrena buaya tersebut di Patok atau diikat disanah.
Dusun Pencaran
Dusun Pencaran ini dusun termuda di Desa Blawi, dusun ini ada pada saat penjajahan belanda, pada saat itu salah satu penduduk dusun Blawi mendirikan kandang kerbau di sana lama lama menetap dan di ikuti keluarga dan tetangganya, maka klompok tersebut mendirikan dusun dengan nama Pencaran. Karena Dusun pencaran ini pencarannya Blawi maka segala sesuatunya masih mengekar pada Dusun Blawi.
Luas Wilayah Desa Blawi 377 Ha. Terdiri dari
Pekarangan : 19. Ha. Sawah Tambak : 297 Ha
Perkampungan : 26. Ha. Lainnya : 35 Ha
Secara geografis Desa Blawi terletak diantara 7 o 23’ 6 lintang selatan dan diantara 112 o 33’ 12, bujur timur, dengan batas wilayah sebagai berikut;
Sebelah Barat : Desa Ketapang Telu dan Palangan.
Sebelah Utara : Banjarjo dan Putatbangah
Sebelah Timur : Baranggayam
Sebelah selatan : Sungai Blawi / Bengan Jero
Desa Blawi termasuk wiyah dataran rendah antara 0 – 2 diatas permukaan laut, atau dengan sebutan lain daerah Bonorowo, jenis Tanahnya Gramosol dengan p H tanah asam ( 4- 6 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar