Sejak Jum'at malam kemarin, di sepanjang jalan Lamongrejo Lamongan berdiri puluhan gubuk beratapkan ijuk layaknya warung-warung pasar tradisional di masa lalu. Sebanyak 50an stan tersebut adalah bagian dari konsep festival Lamongan Tempo Doloe (LTD) 2018.
Mulai masuk pengunjung sudah dihibur oleh sajian musik keroncong sehingga nuansa jadul lagsung terasa. Sementara warung-warung jadul di dalam alun-alun menjajakan berbagai jajanan dan makanan jadul khas Lamongan yang mungkin sudah jarang ditemui.
Harga yang dipsang juga sangat murah. Mulai dari Rp 500 hingga Rp 100 per jajanan. Jajanan yang dijual mungkin sudah asing bagi sebagian generasi muda. Seperti djangkong, carangan, cetot dan tiwul.
Nasi jagung dengan hanya lauk rempeyek menjadi favorit rombongan forum pimpinan daerah bersama isteri kala mengunjungi stan. Makanan ndeso itu laris dijajal bersama minuman hangat, wedang ronde.
Di event yang sudah digelar ketujuh kalinya ini, peserta nampaknya tampil lebih maksimal. Baik dari segi hidangan yang disajikan, dekorasi stan, maupun dandanan penjualnya.Seperti disebutkan panitia LTD.
Bagi anda yang belum berkesempatan hadir langsung menyaksikan kegiatan ini, berikut qodirsmart memberikan liputan singkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar