Teori belajar konstruktivisme ada banyak yang dapat dipelajari antara lain:
Teori Ausubel adalah teori kebermaknaan, Teori Jean Piaget teori perkembangan intelektual , teori Brunner tentang perkembangan mental, Teori Vygotsky tentang pembelajaran geometri, Teori Polya tentng pemecahan masalah, Teori Van Hiele tentang eksistensi pemikiran geometri.
Teori belajar tersebut diterapkan dalam pembelajaran matematika pada tingkatan SD. Pemilihan teori belajar tersebut diterapkan dengan pembelajaran matematika dengan berbagai strategi pembelajaran yang tepat untuk membelajarkan matematika seperti metode pemecacahan masalah, problem posing, open ended problem, RME dan lain sebagainya. Jelaskan bagaimana implementasinya teori-teori tersebut dalam pembelajaran matematika di SD.
Jawab :
Implementasi teori-teori tersebut dalam pembelajaran matematika di SD.
1. Teori Ausubel
Teori makna (meaning theory) dari Ausubel (Brownell & Ghazal )
mengemukakan pentingnya kebermaknaan pembelajaran akan membuat
pembelajaran akan lebih bermanfaat dan akan lebih mudah dipahami dan
diingat oleh peserta didik.Teori ini disebut juga Teori Holistik karena
mempunyai pandangan pentingnya keseluruhan dalam mempelajari
bagian-bagian.
2. Teori Jean Piaget
Teori ini merekomendasikan perlunya pengamatan terhadap tingkat
perkembangan intelektual anak sebelum suatu bahan pelajarana matematika
diberikan.tahap perkembangan anak menurut Piaget :
1. Sensori motor ( 0-2 tahun )
2. Pra-operasional ( 2-7 tahun )
3. Operasional Konkret ( 7-11 tahun )
4. Operasional ( > 11 Tahun ).
Konservasi : Konservasi bilangan, konservasi panjang, konservasi isi.
3. Teori Jerome Bruner
Berkaitan dengan perkembangan mental, yaitu kemampuan mental anak
berkembang secara bertahap mulai dari sederhana ke yang rumit, mulai
dari yang mudah ke yang sulit, dan mulai dari yang nyata ke yang
abstrak.Bruner : “ 3 tingkatan yang perlu diperhatikan dalam
mengakomodasikan keadaan peserta didik, yaitu :
1. Enactive ( Manipulasi objek langsung )
2. Iconic ( Manipulasi objek tidak langsung )
3. Symbolic ( Manipulasi simbol )
4. Teori Vygotsky
Teori ini berusaha mengembangkan model konstruktivistik belajar mandiri
piaget menjadi belajar kelompok melalui teori ini peserta didik dapat
memperoleh pengetahuan melalui kegiatan yang beranekaragam dengan guru
sebagai fasilitator.
5. Teori Pemecahan ( George Polya )
Menyebutkan teori heuristik ( bantuan untuk menemukan ), meliputi :
1.Understand the Problem; 2. devise the plan; 3.Carry out the yhe plan;
4.look back.Pemecahan masalah merupakan realisasi dari keinginan
meningkatkan pembelajaran matematika sehingga peserta didik mempunyai
pandangan atau wawasan yang luas dan mendalam ketika menghadapi suatu
masalah.
Charles dan laster : mendefinisikan :Suatu masalah adalah suatu tugas yang mana :
1. Seseorang tertantang untuk menyelesaikan
2. Seseorang tidak mempunyai prosedur yang siap pakai untuk memperoleh penyelesaian;
3. Seseorang harus melakukan suatu usaha untuk memperoleh penyelesaian.
Bentuk pertanyaan yang memerlukan pemecahan masalah antara lain :
1. Soal cerita ( Verbal/Word problems )
2. Soal tidak rutin ( Non-routine mathematics problem )
3. Soal nyata ( Real/application problems )
Pendekatan pembelajaran matematika yang bersifat konstruktivistik dan bernuansa pemecahan masalah :
1. Penemuan terbimbing ( Guided discovery )
2. Penyelidikan Matematika (Mathematical investigation )
3. Berakhir terbuka ( Open-ended )
4. Banyak selesaian ( Multiple solutions )
5. Banyak cara menyelesaikan ( multiple methods of solutions )
6. Tugas menulis matematika ( Writting in mathematics )
6.Teori Van Hiele ( Hierarkis Belajar Geometri )
Teori ini menyatakan bahwa eksistensi dari 5 tingkatan yang berbeda tentang Pemikiran Geometrik, yaitu :
1. Level 0 ( Visualisasi )
2. Level 1 ( Analisis )
3. Level 2 ( Deduksi informal )
4. Level 3 ( Deduksi )
5. Level 4 ( Rigor )
8.RME ( Realistic Mathematics Education )
Teori ini dimaksudkan untuk memulai pembelajaran matematika dengan cara
mengaitkannya dengan situasi dengan dunia nyata di sekitar siswa.
Freudenthal dan Treffers adalah tokoh yang mengembangkan RME.
7.Peta Konsep
Peta konsep adalah implementasi pembelajaran bermakna dari Ausubel,
yaitu kebermaknaan yang ditunjukan dengan bagan atau peta sehingga
hubungan antarkonsep menjadi jelas, dan keseluruhan konsep
teridentifikasi.
Komponen Standar Guru Matematika yang Profesional :
1. Penguasaan dalam pembelajaran matematika
2. Penguasaan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran matematika
3. Penguasaan dalam pengembangan profesional guru Matematika
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar